KARAWANG, TAKtik – Akhirnya tiga nama calon Kepala Dinas Perhubungan Karawang yang berhasil lolos dari semua tahapan seleksi sudah diumumkan, Rabu (20/12/2017). Yaitu, Arief Bijaksana Maryugo, Herry Heryadi, dan Nunu Nugraha.
Kini, ketiga pejabat eselon III tersebut yang sedang mengadu nasib untuk naik menjadi eselon II dengan mengawali duduk di kursi orang nomor satu pada Dinas Perhubungan (Dishub) daerah ini, tinggal selangkah lagi menunggu keputusan Bupati Cellica Nurrachadiana.
Jika mengacu score atau nilai yang didapat dari hasil akhir seleksi yang dikeluarkan oleh Panitia Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Karawang, nama Arief Bijaksana mendapatkan angka tertinggi 74,13. Di bawahnya, Herry Heryadi memperoleh 70,67, dan Nunu Nugraha 70,28. Kendati score yang didapat mereka itu bukan jaminan dipilih bupati selaku pemilik hak prerogatif.
Namun bila ditinjau dari sisi politis, seperti sempat ditulis TAKtik sebelumnya, bukan mustahil nama Arief Bijaksana bisa dipilih Cellica dengan mempertimbangkan ‘pengaruh politik’ dari luar. Karena pejabat yang dikenal ahli keuangan ini sempat menjadi salah satu pejabat kepercayaan di masa pemerintahan Dadang S. Muchtar. Satu hal lagi info yang sempat beredar di kalangan jurnalis, bahwa keikutsertaan Arief di seleksi ini konon ada yang ‘menyuruh’ (?).
Bagaimana dengan peluang Herry Heryadi? Nama pejabat ini memang terbilang sepi dari ‘cantolan’ atau pengaruh politik dari luar pagar. Namun jika Cellica membuat keputusan untuk memilih di antara ketiganya dengan mempertimbangkan sisi politis, bisa jadi nama Herry masuk kategori pilihan alternatif yang netral pengaruh. Karena nama Nunu Nugraha pun pada sebagian kalangan sudah mengenalnya bagian dari keluarga Wakil Bupati Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari.
Kendati pun dari kabar yang diperoleh TAKtik, selama proses seleksi berjalan terdapat peserta yang hasil tes kesehatannya muncul catatan-catatan. Lantas siapa dari ketiga nama tersebut yang ‘diincar’ Cellica? “Kita hanya berkewajiban menyodorkan hasil seleksi ke Bupati. Inilah yang terbaik dari yang baik. Jujur saja, sejak awal tahapan seleksi saya belum pernah menerima sein (sinyal) dari beliau (bupati). Jadi, kami pansel gak ada beban. Yakinlah, siapa yang nanti dipilih Bupati dari ketiga orang itu pasti ada alasan kuat,” ujar Sekda Teddy Rusfendi Sutisna. (tik)