KARAWANG, TAKtik – Mendekati akhir tahun 2017 pasokan beras dan daging ayam yang masuk sejumlah pasar tradisional Karawang tersendat. Alasan ini yang kemudian harga kedua komoditi tersebut harganya melambung.
“Sejak dua pekan terakhir pasokan beras ke Pasar Johar mengalami penurunan cukup drastis. Biasanya kiriman masuk mencapai seribu ton per hari. Sekarang cuma tujuh ratus ton saja. Mungkin kondisi ini akibat sejumlah sentra produksi padi di Karawang gagal panen karena serangan hama. Bahkan kiriman beras hari ini (19/12/2017) lebih anjlok lagi hanya 300 hingga 400 ton,” ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Beras Pasar Johar, Sri Nargito.
Dampak dari berkurangnya pasokan, Sri kemukakan, harga beras medium yang biasa dijual Rp 8.850,-/kg naik menjadi Rp 9.700,-/kg. Sementara harga beras premium naik dari Rp 10.800,-/kg menjadi Rp 11.800,-/kg. Hal sama terjadi pula pada daging ayam yang disebut-sebut banyak peternak gagal panen. Alhasil, kini harganya naik signifikan. “Daging ayam yang sebelumnya hanya dijual Rp 30.000,-/kg, kini menjadi Rp 38.000,-/kg,” ujar Kholis, salah seorang pedagang daging ayam di Pasar
Johar.
Ironisnya, lonjakan harga dan kondisi yang mempengaruhinya itu membuat Tim Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang mengaku terkejut. Kemana saja selama ini tim? Tidak kah rutin memantau distribusi pasokan pangan? “Kami turun sidak untuk mengecek harga dan pasokan sembako ke pasar tradidsional. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan karena harga beras maupun daging ayam memang cukup mahal,” ucap Kepala Dinas Pangan Karawang, Kadarisman.
Bulog Subdivre Karawang-Bekasi sendiri malah baru merencanakan operasi pasar guna menstabilkan kembali harga sejumlah komoditas tersebut. “Operasi pasar yang digelar saat ini hanya dilakukan pada titik-titik tertentu. Dalam waktu dekat operasi pasar secara besar-besaran akan dilakukan,” ujar kepalanya, Muhammad Syaukani. (tim/tik)