KARAWANG, TAKtik – Sepanjang Januari 2018, sentra produksi padi di Karawang mulai panen. Menghasilkan 39.621 ton GKP (Gabah Kering Panen) dari luas sawah 6.091 hektare dengan rata-rata produksi 6,5 ton per hektare. Kondisi ini, mampukah mempengaruhi stabilitas harga beras ke angka normal?
“Banyaknya areal sawah yang panen, ya kita harapkan sih begitu. Harga beras bisa turun ke titik normal. Saat ini di pasaran jenis medium masih berkisar Rp 10 ribu lebih per kilogramnya. Normalnya Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram. Harga tersebut sebenarnya sudah sedikit turun dibanding sebelumnya. Ini sejak ada pasokan dari wilayah Jawa Tengah ke Pasar Induk Beras Johar,” kata Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi.
Disebutkannya, areal sawah yang memasuki masa panen Januari hingga Februari ini terjadi di wilayah Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Rengasdengklok, Majalaya, Klari, dan Telukjambe Timur. Hanafi perkirakan, puncak panen atau panen raya musim rendeng akan terjadi pada Maret 2018. Setidaknya, seluas 19. 683 hektare.
“Sawah yang akan dipanen bulan Februari ini mencapai 11.790 hektare. Tersebar di 21 kecamatan dari total 30 kecamatan yang ada di wilayah Kabupatan Karawang. Menyusul pada bulan Maret di 23 kecamatan. Mudah-mudahan tanaman padinya tidak terserang organisme pengganggu tanaman, sehingga panen bisa berlangsung mulus,” jelas Hanafi. (tim/tik)