• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Hukum

Arist Merdeka Sirait : Kasus Serupa Calista Bisa Jadi Terus Terulang

by
Maret 27, 2018
in Hukum, Peristiwa
0
Arist Merdeka Sirait : Kasus Serupa Calista Bisa Jadi Terus Terulang

KARAWANG, TAKtik – Kasus tindak kekerasan terhadap anak, seperti kasus terkini yang menimpa Calista di Karawang, sangat dimungkinkan terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Hal ini dikemukakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Pusat, Arist Merdeka Sirait, saat wawancara khusus dengan TAKtik di lobi Resinda Hotel, Selasa sore (27/3/2018). “Kasus serupa bisa terulang kalau kita tidak bersama-sama untuk mengkampanyekan berhenti kekerasan di dalam rumah tangga, lingkungan sosial anak, dan di lingkungan terbuka anak,” ungkapnya.

Alasan klasik ekonomi, Sirait tidak setuju jika alasan ini bisa membenarkan terjadinya tindak kekerasan. Tegasnya, tidak ada alasan kemiskinan yang seolah-olah membenarkan terjadinya tindak pidana itu. Kesalahan fatal, Sirait menengarai, karena orang tua selalu menganggap anaknya itu menjadi hak milik dengan mengenyahkan hak-hak anak.

“Oleh karena itu, kalau ada anak nakal harus dipukul. Ya itu tadi, anak merasa jadi miliknya. Orang tua merasa punya otoritas. Ini perilaku buruk. Padahal di dalam konteks agama, hukum, hak asasi manusia, anak berhak untuk dilindungi oleh semua orang dari tindak kekerasan,” tegas Sirait mengingatkan.

Fakta dari sering munculnya kasus serupa dengan nasib tragis yang dialami Calista tanpa dijadikan edukasi buat masyarakat, Sirat menilai, ini dampak negatif dari nilai-nilai keagamaan atau nilai-nilai spiritual, maupun sosial di rumah sudah hancur. Begitu pula nilai kekerabatan dan solidaritas yang dianggap Indonesia itu beradab dengan nilai-nilai kultur yang baik, menurutnya, kini tidak ada lagi.

“Kita harus kembali ke sistem kekerabatan dalam diri kita. Sistem yang harus kita bangun dengan baik. Di situ ada ketahanan keluarga dan nilai-nilai keagamaan yang utuh. Jangan kira solidaritas itu hanya pada orang di luar rumah. Perempuan juga harus dihargai. Makanya gerakan perlindungan anak sekampung akan kita deklarasikan di Karawang bersama pemkab setempat, Jum’at (30/3/2018) lusa,” beber Sirait lagi. (tik)

Previous Post

Cellica : Kita Rumuskan Lagi Pendapatan yang Bolong-bolong

Next Post

Kenapa Penjahat Jalanan Tak Pernah Jera?

Next Post
Kenapa Penjahat Jalanan Tak Pernah Jera?

Kenapa Penjahat Jalanan Tak Pernah Jera?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik