KARAWANG, TAKtik – Penyidik dari Polres Karawang menyebutkan, bahwa hasil autopsi terhadap jenazah gadis cilik Ririn Agustin yang diduga kuat dibunuh oleh Antoni Syarif tidak ada bekas pemerkosaan. Korban tewas akibat jeratan tangan tersangka setelah gagal memperkosa korban.
Hal itu diungkapkan kembali Kapolres Slamet Waloya usai rekonstruksi atau reka ulang di sebuah rumah petak di Kampung 1, Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Senin (8/10/2018). Dikatakannya pula, rekontruksi sengaja tidak dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Desa Jomin, Kecamatan Kotabaru, guna menghindari kemarahan kerabat korban maupun warga setempat.
“Kami memilih lokasi rekonstruksi yang tata letaknya mirip dengan lokasi TKP. Ini mengantisipasi berbagai kemingkinan yang bisa terjadi saat rekonstruksi berjalan,” ujar Kapolres sambil menjelaskan, selama reka ulang tersangka Antoni Syarif memperagakan 37 adegan proses terjadinya pembunuhan terhadap korban Ririn Agustin.
Mulai dari korban dipanggil untuk dimintai tolong membeli rokok hingga kala tersangka mencekik leher korban sampai kehabisan nafas. Mayatnya lantas diseret dari kamar mandi ke ruang tangah. Setelah itu, jasad korban ditutup dengan karpet merah. Adegan berikutnya, tersangka melarikan diri ke kampung halaman istri keduanya di Binjai, Sumatera Utara, usai transit terlebih dulu di Jakarta. Dan akhirnya berhasil ditangkap polisi.
Kini, tersangka Antoni Syarif harus mempertanggungjawabkan dugaan kuat perbuatannya di hadapan hukum. Karena pihak penyidik Polres Karawang menjerat yang bersangkutan dengan Pasal 339 subsider dan 338 KUHPidana. Ancaman hukumannya maksimal seumur hidup. Selain itu, tersangka juga dijerat Pasal 30 Undang-Undang Perlindungan anak. (tim/tik)