SUBANG, TAKtik – Bupati dan Wakil Bupati terpilih Subang, H. Ruhimat dan Agus Masykur, menggandeng tiga mantan komisioner KPK untuk membuktikan komitmennya membangun daerah ini bersih dari perilaku korupsi.
Ketiga mantan komisioner KPK tersebut antara lain, Bibit Samad Rianto, Erry Riyana Hardjapamekas, serta Chandra M Hamzah. Mereka menjadi Tim Optimasi dan Sinkronisasi (TOS) Kabupaten Subang bersama 12 profesor, 18 doktor, berikut lebih dari 30 ahli lainnya. Tim ini dipimpin langsung Bibit Samad Rianto dengan Ketua Harian Prof. Dr. Karim Suryadi.
Alasan Ruhimat menggandeng para mantan pimpinan lembaga anti rasuah ini, adalah agar visi-misi yang akan diembannya setelah terpilih di Pilkada Subang 2018 mampu terealisasi secara utuh tanpa terkotori tindakan korupsi. Melalui TOS, ia yakin, akan memberikan nuansa semangat baru dengan berbagai idea-idea inovatif dalam membangun Subang di masa datang.
“Subang membutuhkan berbagai pemikiran maupun gagasan-gagasan inovatif yang aspiratif. Makanya, kita mengundang para pakar, kalangan ahli, para tokoh dari berbagai bidang untuk sama-sama membangun kearah Subang jaya, istimewa, dan sejahtera (Jawara) terwujud sesuai cita-cita kita bersama,” ungkap Ruhimat, di aula Dayang Sumbi, Sari Ater Resort, Sabtu (13/10/2018).
Dalam kesempatan itu pula, Bibit Samad Rianto menyatakan, responnya terhadap Subang yang ditawarkan pasangan bupati dan wakil bupati terpilih ini karena memiliki semangat yang sama. Yaitu, mewujudkan Subang yang bersih, maju, hingga menjadi kebanggaan bagi warganya.
“Subang harus bisa mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Setidaknya, terdapat dua hal yang harus dilakukan. Mulai bergerak secara kolaborasi positif dengan inovasi proses pembangunan sejak perencanaan sampai realisasinya,” timpal Ketua Harian TOS Jabar, Arfi Rafnialdi, yang juga masuk dalam jajaran Tim Penasehat TOS Subang.
Sedangkan keterlibatan kalangan politisi setempat yang selama Pilkada Subang menjadi barisan koalisi pendukung, masuk dalam Tim Pengarah. Yakni, dari PAN, Demokrat, NasDem, PKS, Gerindra, serta PPP.
Sementara di Pokja terdapat sembilan pembidangan yang disebutnya sebagai Jawara. Mulai dari Jawara Nata, Jawara Niaga, Jawara Wisata, Jawara Raga, Jawara Daya, Jawara Miara, Jawara Pakaya, Jawara Riksa, dan Jawara Nagara. (asto/tik)