KARAWANG, TAKtik – Merasa tidak ditanggapi oleh manajemen PT. Pindo Deli 3 untuk bisa bertemu dan berdialog terkait akses jalan ke perkampungannya yang ditutup pagar beton pabrik, akhirnya ratusan warga Dusun Pagadungan, Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan, menjebol pagar tersebut, Selasa pagi (23/10/2018).
Bersamaan itu, mereka turun menggelar aksi unjuk rasa menuntut dikembalikannya akses jalan desa yang telah ditutup pula oleh PT. China Fortune Land Development (CFLD), selain oleh Pindodeli 3. Mereka meluapkan kekesalannya saat jalan alternatif yang biasanya dilintasi berlumpur paska diguyur hujan deras, Senin malam (22/10/2018).
“Tuntutan warga cuma satu, agar jalan akses menuju dan dari Dusun Pagadungan dibuka lagi. Kalaupun ada jalan alternatif yang jauhnya tiga kali lipat, hingga kini masih berupa tanah. Sehingga ketika terguyur hujan, sulit dilintasi kendaraan. Bahkan dengan jalan kaki sekalipun licin dan berlumpur,” ungkap Ketua LSM Lodaya, Nace Permana, yang ikut mengawal aspirasi warga ini.
Ia pun mempertanyakan, jalan desa kini sudah diklaim menjadi milik perusahaan tanpa diketahui warga dalam proses peralihan kepemilikannya. Sedangkan penjelasan yang kembali disampaikan manajemen Pindo Deli 3 melalui Humasnya, Didin, bahwa pihaknya siap berdialog agar para pihak tidak dirugikan dalam masalah ini.
Lebih lanjut dijelaskannya, sebelum akses jalan menuju dan dari Dusun Pagadungan ditutup, Pindo Deli 3 menyanggupi membuat jalan baru menuju dusun itu. Namun, jalan baru yang akan dibangunnya, Didin katakan, harus melintasi lahan milik PT CFLD. Dan menurutnya, pihak perusahaan tersebut tidak mengizinkan sebagian lahannya dipakai peruntukan jalan desa. (tim/tik)