KARAWANG, TAKtik – Warga miskin di Karawang hingga Desember 2018 lalu berkurang 46.880 jiwa. Dari sebelumnya 236.840 jiwa, sekarang tinggal tersisa 187.960 jiwa.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda), Eka Sanatha, mengutif data Badan Pusat Statistik (BPS) per 15 Desember 2018. Ia mengklaim, ini menjadi bukti bahwa berbagai program yang diluncurkan Pemkab Karawang mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Penurunan angka kemiskinan dipengaruhi banyak faktor. Salah satu dari program pemerintah yang terasakan adalah perbaikan rumah tinggal layak huni atau rutilahu yang dianggarkan APBD Karawang, Jawa Barat, hingga APBN. Sehingga ketika rumah mereka diperbaiki, maka indikator kemiskinan yang disyaratkan BPS berkurang,” jelas Eka, Rabu (2/1/2019).
Program pemerintah lainnya, lanjut dia, sektor pendidikan dan kesehatan yang disubsidi turut menjadi pendorong terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Ia menyontohkan tatkala biaya sekolah maupun pelayanan kesehatan dibebankan kepada keuangan daerah hingga pusat, maka beban hidup masyarakat berpenghasilan rendah mampu terminimalisir.
Eka juga berpendapat, angka kemiskinan bisa terus menurun apabila program pembangunan daerah sinergi dengan program pemerintahan desa. “Apalagi alokasi anggaran yang diarahkan ke setiap desa dan kelurahan cukup besar. Misalnya, perbaikan jalan desa yang biasanya ditangani pemkab, sekarang sudah dapat dianggarkan APBDes. Beralihnya beban itu, oleh pemkab bisa dialihkan ke peningkatan ekonomi makro masyarakat,” ujarnya. (tim/tik)