KARAWANG, TAKtik – Aksi dari Solidaritas Pengangguran Pribumi Karawang (SPPK) yang berorasi di depan pintu gerbang utama kantor Bupati Karawang, Kamis pagi (12/9/2019), sebagaimana niatan awal adalah untuk menyerahkan 1.000 lamaran kerja ke Bupati Cellica Nurrachadiana.
Tuntutannya, meminta keadilan pemerintah daerah dalam menyediakan lapangan kerja bagi warga setempat. Disampaikan penggagas aksi Nace Permana, Karawang sebagai kota industri tapi belum bisa dinikmati oleh warganya sendiri. Pasalnya, keberadaan Perda Nomor 1 Tahun 2011 tak berdaya dalam penegakannya di lapangan.
Padahal di perda itu, Nace ketahui, mengamanatkan agar setiap ada rekrutmen calon tenaga kerja di Karawang lebih memprioritaskan warga pribumi alias non pendatang. “Apakah kami akan dibiarkan terus menjadi penonton di daerah sendiri? Sedangkan dari tahun ke tahun sejak 1990 industri skala besar terus tumbuh di Karawang,” sesalnya.
Menanggapi aksi ini, Cellica mengatakan, pada prinsipnya ia setuju terhadap tuntutan warga yang ingin bekerja. Tidak dipungkirinya, Karawang punya Perda Ketenagakerjaan. Hanya terkait teknis di lapangan banyak “permainan” dari oknum perusahaan maupun dinas dengan praktik-praktik percaloan, Cellica janji akan membenahinya.
“Sudah saatnya kita pakai sistem digitalisasi dalam setiap ada rekrutmen calon tenaga kerja. Ini harus disepakati semua pihak. Dengan cara online, kita di pemerintah daerah juga bisa ikut memantau verifikasi data pelamar sesuai amanat Perda 1/2011. Saya akan berupaya semaksimal mungkin bagaimana merapihkan ini semua,” ujar Cellica. (tim/tik)