KARAWANG, TAKtik – Terkait rencana pembelian kendaraan operasional desa berupa sepeda motor, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Saefulloh tidak merasa mengarahkan ke merek tertentu.
“Saya tidak pernah mengarahkan harus membeli merek tertentu. Adapun munculnya nama Honda PCX, itu atas kesepakatan perwakilan para kepala desa dari IKD (Ikatan Kepala Desa) tiap kecamatan,” kata Saefulloh kepada TAKtik, Kamis (13/3/2025).
Perwakilan para kepala desa tersebut yang datang ke kantor DPMD pada tanggal 18 Februari 2025, sambung Saefulloh, membuat berita acara kesepakatan. Isinya antara lain seragam memilih Honda PCX (CBS) warna hitam untuk kendaraan operasional desa mereka.
“Saya mah tidak ikut campur. Itu semua keputusan mereka. Alasan lainnya, katanya PCX CBS punya kapasitas 160 cc (kapasitas realnya 156,9 cc). Nanti semua kendaraan roda dua peruntukan operasional desa, bukan motor buat kades ya, mereka juga wajib pakai stiker,” ujar Saefulloh tanpa menyebut pihak mana penyedia stiker yang dimaksudkannya.
Sedangkan sumber anggaran untuk pembelian kendaraan itu, Saefulloh kembali pertegas, dari Dana Desa Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah (DBHPRD). “Makanya pelaksanaan pembeliannya diserahkan ke masing-masing desa dengan alokasi anggaran per unit Rp 35 juta,” tandasnya.
Jika harga OTR (On The Road) Honda PCX 160 CBS adalah Rp 33,37 juta, itu berarti masih ada selisih “hemat” sekitar Rp 1,6 juta per unit dari harga pagu. Belum lagi ada kemungkinan tambah hemat bila pembelian dilakukan secara serentak dengan jumlah mencapai 297 unit sesuai jumlah desa. Mungkinkah tidak ada diskon besar? (tik)