KARAWANG, TAKtik – Masih adanya lahan pertanian yang terbengkalai akibat kerusakan jaringan pengairannya, Bupati Cellica Nurrachadiana tetap menjamin area persawahan Karawang terjaga dari alih fungsi.
“Pertanian di Karawang masih memiliki potensi. Dengan makin tingginya investasi industri hingga properti, saya jamin tidak akan merusak lahan-lahan teknis pertanian menjadi berubah fungsi. Kita kan punya Tata Ruang yang jelas. Masing-masing ada peruntukannya. Jangan khawatir, saya pasti lindungi yang namanya lahan pertanian teknis,” janji Cellica.
Hanya saja, data yang diungkap Cellica, bahwa dari 97 ribu hektar lahan pertanian yang ada di wilayah Kabupaten Karawang sebelumnya, cuma 80 ribuan hektar yang dapat dilindungi. “Kita akan memanfaatkan sekitar 36 ribu hektar lahan untuk tanaman jagung. Pemerintah Pusat kabarnya mau membantu melakukan ploting sentra pertanian.
Terkait pupuk, sebelum memastikan opsi perubahan pola pemberian subsidi untuk petani di masa mendatang, pemerintah melalui Kementerian Pertanian sedang gencar menyosialisasikan pemberian Kartu Tani melalui para kepala daerah.
Di antara perubahan pola penyaluran subsidi tersebut, terdapat instrumen atau teknis terkait pemberian subsidi ini ke kalangan petani langsung yang sebelumnya dikucurkan berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK). Dengan Kartu Tani pemerintah berharap tepat sasaran.
“Rabu lalu (5/7/2017) saya bertemu pak Mentan bersama Dinas Pangan dan Dinas Pertanian. Kami diberikan pemahaman mengenai Kartu Tani yang didalamnya terdapat teknis memperoleh subsidi pupuk. Saya sepakat dengan pola Kartu Tani karena subsidi yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran dan tepat penggunaan,” ujar Bupati Cellica Nurrachadiana menanggapi keputusan Kementan.
Selanjutnya Cellica pastikan, pihaknya di Pemkab Karawang akan segera memverifikasi ulang data jumlah petani yang masih aktif bertani dengan tetap mengolah dan menggarap lahan pertaniannya secara produktif sebagaimana yang berjalan selama ini.
“Dibandingkan dua tahun sebelumnya, kini tidak terdengar lagi petani berteriak kekurangan pupuk. Bisa jadi ini dampak positif dari ketegasan pemerintah di pusat yang telah mewarning (mengingatkan) kalangan distributor pupuk yang berani bermain curang, misalnya menimbun, ijin distributornya akan dicabut,” respon Cellica. (tim/tik)