KARAWANG, TAKtik – PKS Karawang akan menunggu hasil verifikasi dari KPU setempat terkait keberadaan salah seorang bakal calon anggota legislatifnya (bacaleg) yang diketahui bermula dari Partai Golkar.
Hal itu dikemukakan Ketua DPD PKS, Dedi Sudrajat, usai bertandang ke sekretariat DPD Partai Golkar Karawang, Kamis siang (19/7/2018). “Saya sudah sampaikan hal ini ke sahabat kami di Golkar melalui pak ketuanya, Sukur Mulyono. Sebenarnya di antara kami tidak ada masalah,” ungkapnya usai pertemuan terbatas keduanya.
Namun Dedi akui, sebagai pimpinan PKS di Karawang dirinya sedikit terlambat untuk meminta klarifikasi terhadap Golkar sejak kemunculan salah seorang bacaleg yang diusung parpolnya yang dikenal publik adalah kader atau pengurus Golkar.
“Sebenarnya keinginan untuk tabayun (meminta klarifikasi) pada saat ada acara DKM (Dulur Kang Mul) di resto Kampung Budaya, Minggu malam (15/7/2018). Karena terbawa suasana enjoy, ya malah niatan saya untuk itu jadi lupa. Akhirnya baru sekarang saya bisa menemui sahabat-sahabat kami di Golkar,” kata Dedi.
Sikap Golkar Karawang sendiri yang disampaikan Mulyono menegaskan, bahwa apapun keputusan seseorang dalam menentukan pilihan politik, kendati orang tersebut sempat di barisan kader bahkan pengurus Golkar, adalah hak individu bersangkutan. Namun khusus bagi pengurus, apalagi berada di struktur pengurus harian, Mulyono tegaskan, ada proses pemberhentian dari pengunduran dirinya itu.
“Kalau memang sudah mengambil sikap tidak di Golkar lagi, berarti kami tinggal memprosesnya untuk tidak lagi tercantum dalam kepengurusan. Tahapannya, itu ada mekanisme yang perlu kami tempuh di internal Golkar. Dari mulai pencabutan keanggotaan sampai ke pemberhentian sebagai pengurus,” jelas Mulyono.
Sebelumnya, kemunculan Lukman N. Iraz yang ikut bacaleg melalui PKS tak urung menjadi perhatian di antara pengguna facebook. Karena di kalangan publik Karawang, ketua DPD KNPI di daerah ini dikenal lama sebagai kader bahkan pengurus DPD Partai Golkar Karawang.
Sayangnya, saat TAKtik berusaha untuk meminta penjelasan langsung dari Lukman N. Iraz, dikontak via ponselnya hingga pesan singkat atau SMS, Kamis petang (19/7/2018), belum ada balasan sampai berita ini jelang tayang. (tik)