KARAWANG, TAKtik – Menyiasati pertumbuhan industri yang berpengaruh signifikan terhadap laju pertambahan penduduk dan mobilitas masyarakat, Pemkab Karawang melalui Bappeda telah merespon rencana tiga investor untuk membangun hunian yang terintegrasi dengan kawasan industri.
Hunian peruntukan buruh tersebut, kata Kepala Bappeda, Eka Sanatha, merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Pusat dalam pengembangan wilayah megapolitan di luar Jakarta. “Hunian vertikal ini salah satu solusi mengurangi tingkat kemacetan arus lalulintas. Karena tempat tinggal buruh terintegrasi dengan area kerja mereka,” ujarnya, Kamis siang (30/8/2018).
Sementara dari rencana itu, jelas Eka, baru akan dibuka di sekitar kawasan industri Surya Cipta. Selanjutnya, ia harapkan, investasi yang sama akan berlanjut ke kawasan industri lainnya. Sedangkan dari sisi pola ruangnya, Eka menyebut, sedang dibenahi seiring Karawang menjadi bagian dari daerah pengembangan kota megapolitan.
“Pola ruang yang disiapkan, di antaranya memisahkan kawasan industri dengan areal pertanian yang telah ada dan tetap harus diamankan. Bagaimana pun, julukan Karawang sebagai daerah lumbung padi nasional mesti dipertahankan. Intinya, kami selalu mendukung program pembangunan Pemerintah Pusat,” kata Eka.
Selama ini, lanjut dia, ada beberapa pola ruang Karawang yang disesuikan dengan program Pusat. Di antaranya, ruang untuk lintasan kereta api cepat, pembangunan tol Jatiasih-Sadang, termasuk tol elevated Jakarta-Cikampek. Keberadaan berbagai jalur transportasi yang menghubungkan Jakarta-Bandung, Eka akui, berdampak pada kondisi lalulintas di dalam Kota Karawang sendiri.
“Langkah antisipasinya, kita di Karawang telah mempersiapkan sejumlah jalur baru, termasuk ada jalur jalan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kelas II atau jalan provinsi. Adapun jalan baru berikut penambahan jembatan yang dimulai tahun anggaran 2019 adalah akses dari dan ke kawasan industri guna mengurai kemacetan,” papar Eka.
Rencana lainnya, ungkap Eka lagi, Pemkab Karawang telah meminta dibangunnya bendungan di Sungai Cibeet untuk mencegah banjir sekaligus berfungsi sebagai penyimpan stok air kebutuhan musim kemarau. “Permohonan ini sudah dikaji pusat. Mudah-mudahan cepat terwujud,” tandasnya. (tim/tik)